Jangan katakan 'JANGAN' untuk mendidik anak?
Terkadang, saya penasaran kenapa ada anjuran untuk jangan mengatakan
'jangan' saat mendidik anak. Beberapa ahli mengatakan bahwa karena
pikiran bawah sadar lambat merespon kata 'jangan'. Ada juga
yang bilang kalau menggunakan kata 'jangan', maka anak akan termotivasi
untuk melakukan apa yang dilarang. Dengan memberikan contoh berupa
kata-kata 'jangan bayangkan gajah warna pink lagi ngupil', justru malah
membuat anak 'termotivasi' untuk membayangkan 'gajah pink lagi ngupil'.
(anda juga kan? hehe), sehingga banyak anjuran untuk
Tapi,
betulkah kata 'jangan' memang jangan untuk diucapkan untuk anak?
Padahal, dikisahkan pd surat Luqman, beliau berkata kepada anaknya
seperti ini:
'Wahai anakku! JANGANlah engkau memperseketukuan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar'
Mari rasakan perbedaan nuansanya, SEANDAINYA Luqman mengucapkan begini pada anaknya:
'Esakanlah Allah......'
'Daripada mempersekutukan Allah, lebih baik esakan Allah......'
Ada perbedaan 'nuansa' meskipun maksud dan tujuannya sama?
Ya, penggunaan kata 'JANGAN' memiliki fungsi PENEGASAN ada hal yang
BETUL-BETUL TIDAK BOLEH dilakukan. Sifatnya prinsip. Ini fungsi
penggunaan kata 'jangan' pada anak, untuk menanamkan value. Bayangkan,
jika anda ingin mencegah anak dari penggunaan narkoba, bandingkan
nuansanya:
'JANGAN SEKALI-KALI kamu dekati lingkungan yang narkoba'
'Hindari narkoba'
'Daripada gunakan narkoba, lebih baik........'
Bandingkan juga nuansanya jika anda ingin mencegah anak anda dari pergaulan bebas
'Nak, JANGAN sekalipun kamu dekati zina..........'
'Daripada dekati zina, lebih baik.......'
'Hindari zina....'
Maka, saya tergolong orang yang tidak setuju akan larangan penggunaan
kata 'jangan' kepada anak istri. Kata jangan memiliki fungsi PENEGASAN
akan hal yang betul-betul tidak boleh dilakukan secara prinsip.
Namun, terlampau banyak menggunakan kata 'JANGAN' menyebabkan sang anak
akan merasa terkekang. Anak yang bermasalah itu adalah anak yang kalau
tidak terlalu dikekang, terlalu dibebaskan. Lihatlah jika anak yang
terlalu dikekang, ia akan mati kreatifitasnya (karena itu saat ini yang
sudah kuliah, sudah besar, sudah menikah pun masih merepotkan
orangtuanya), atau ia akan menjadi pemberontak, karena lelah dikekang
bertahun-tahun. Main air 'dikekang' dengan jangan, hujan-hujanan
'dikekang' dengan jangan, main pisau 'dikekang' dengan jangan, dan
lain-lain...
Anak yang terlalu dibebaskan, dengan pola asuh
(seakan) tanpa aturan, tanpa kata 'jangan' pun akan sebabkan ia terlalu
'liar', sulit membedakan mana benar mana salah. SUlit membedakan mana
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Penggunaan
kata 'jangan' berfungsi untuk menanamkan value pada anak. Terlalu
liberal itu berbahaya. Sudah banyak contohnya kan?
Maka, gunakan kata 'jangan' pada waktu, tempat, dan cara yang tepat...
Romantic Couple
@canunkamil & @fufuelmart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar